Sekilas Tempat dan Nilai Sejarah Gunung Api Purba Desa Nglanggeran
A. Asal nama Gunung Nglanggeran
Nama Nglanggeran berasal dari kata Planggaran yang mempunyai makna setiap ada perilaku jahat pasti tertangkap/ketahuan. Ada juga yang menuturkan Gunung Nglanggeran berasal dari kata Langgeng artinya desa yang Aman dan Tentram.
Selain sebutan Gunung Nglanggeran gunung yang tersusun dari banyak bebatuan ini disebut Gunung Wayang karena terdapat Gunung/bebatuan yang menyerupai tokoh pewayangan. Selain itu menurut kepercayaan adat jawa Gunung Nglanggeran dijaga oleh Kyi Ongko Wijoyo dan Punokawan. Punokawan dalam tokoh pewayangan tersebut diantaranya:
1. Kyai Semar
2. Kyai Nolo Gareng
3. Kyai Petruk
4. Kyai Bagong
B. Letak Geografis
Gunung Nglanggeran terletak di kawasan Baturagung di bagian utara Kabupaten Gunungkidul dengan ketinggian antara 200-700 mdpl, tepatnya di desa Nglanggeran Kecamatan Patuk dengan jarak tempuh 22 km dari kota Wonosari . Kawasan ini merupakan kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik tua dan bentang alamnya memiliki keindahan dan secara geologi sangat unik dan bernilai ilmiah tinggi. Dari hasil penelitian dan referensi yang ada, dinyatakan gunung Nglanggeran adalah gunung berapi purba.
Ada bangunan joglo di pintu masuk dan bila kita melangkah kejalan setapak untuk mendaki gunung, maka ada 3 bangunan gardu pandang sederhana dari ketinggian yang rendah, sedang sampai puncak gunung. Pemadangan unik dan indah disekelilingnya berupa sawah nan hijau dan tidak jauh dari situ terdapat bangunan tower dan berbagai stasiun televisi yang jumlahnya cukup banyak, manambah keindahan alam. Lokasi ini sangat cocok untuk panjat tebing, tracking, jelajah wisata dan bekemah.
Banyak wisatawan lokal, dan ada juga sesekali wisatawan asing mengunjungi gunung Nglanggeran untuk menikmati keindahan pemandangan, mencoba menaklukkan batu-batu besar untuk didaki, dan banyak juga yang hanya sekedar melepas kepenatan seusai ujian dan kebisingan kota.
C . Rincian Gunung Nglanggeran
Gunung Nglanggeran terdiri dari banyak macam gunung didalamnya, yang memiliki nilai historis dan bentuk gunung yang memiliki nilai sejarah tinggi. Diantaranya adalah:
a. Gunung Kelir
Disebut Gunung Kelir karena bentuk dari gunung tersebut menyerupai kelir dan dipercaya ditempat tersebut merupakan tempat tinggal dari Ongko Wijoyo dan Punakawan.
b. Sumber Air Comberan.
Sebuah mata air yang tidak pernah mengalami kekeringan di Puncak Gunung Nglanggeran. Juga terdapat tempat pemujaan untuk mendapatkan anugrah dari sang pencipta bagi mereka yang menyakini untuk bisa mencapai keinginan ( cita-cita ). Disamping sumber Comberan terdapat tempat pertapaan untuk melakukan kegiatan ritual “Prehatin”, biasanya pada hari-hari tertentu yang diyakini mempunyai nilai mistis akan berdatangan Wisatawan untuk melakukan ritual tersebut. Tempat ini digemari Wisatawan karena cuaca iklim yang sejuk dan terdapat Tangga Tataran yang dibuat pada zaman Jepang yang dulunya juga digunakan sebagai tempat persembunyian tentara Jepang. Air di Sumber Comberan diyakini dapat membuat awet muda jika digunakan untuk mencuci muka.
c. Gunung Gedhe
Sesuai dengan sebutannya Gunung Gedhe adalah gunung terbesar diantara gunung-gunung lain. Merupakan puncak tertinggi dari Gunung Nglanggeran, para pendaki sering menggunakan tempat ini untuk tempat istirahat dan berkemah. Pemandangan yang luas akan terlihat dari puncak tertinggi karena posisi yang sangat strategis ditengah-tengah Gunung Nglanggeran. Akan menjadi tempat kegemaran para fotografer karena bisa mengabadikan keindahan ciptaan Tuhan YME dari berbagai sudut pandang.
d. Gunung Bongos
Tempat untuk meletakkan Blencong dan gunung tersebut berwarna hitam menyerupai arang.
e. Gunung Blencong
Gunung menyerupai Blencong dan sebagai penerangan/lampu Kyai Ongko Wijaya saat berkumpul dengan Punokawan.
f. Gunung Buchu
Gunung yang bentuknya lancip dan gunung tersebut berasal dari Puncak Gunung Merapi yang dipindah oleh Punokawan, yang tujuannya dibawa ke Desa Kemadang Gunungkidul, dengan dipikul oleh Punokawan memakai kayu jarak. Berhubung disitu terdapat sumber air yang besarnya sebesar ”dandang” maka gunung tersebut tertanam ditempat yang namanya Sedandang.
Bentuknya yang tinggi dan runcing Gunung Buchu digunakan untuk panjat tebing oleh pecinta alam, sampai saat ini pendaki yang berhasil menaklukkan masih bisa terhitung dengan jari. Baru 3 tim pendaki yang sukses menancapkan bendera di puncak Gunung Buchu.
g. Tlogo Wungu
Hanya orang-orang tertentu yang dapat mengetahui keberadaannya, bagi orang yang benar-benar bersih dan menjalankan ”Prihatin” akan mengetahui tlogo Wungu tersebut, terletak disebelah ujung timur Gunung Nglanggeran. Konon tempat ini sebagai pemandian Widodari. Jikalau bisa melihat keberadaan tlogo tersebut akan terdapat Tlundak emas, dan Canthing Emas.
h. Tlogo Mardhido
Sebagai tempat pemandian Jaran Sembrani tunggangan Widodari. Konon terdapat bekas tapak kuda Sembrani yang membekas dibatu.
i. Talang kencono
Sebagai talang air dari tlogo Mardhido sampai Jimatan Kota Gedhe Yogyakarta.
j. Pemean Gadhung
Mitos dinamakan Pemean Gadhung karena batang gadhung tersebut ujungnya sampai dipuncak gunung Merapi. Tempat ini sekarang dihuni banyak monyet, kelelawar dan juga ular.
k. Tanaman Obat ( Termas )
Mitos pegunungan Nglanggeran dilingkari Naga Besar yang memiliki kesaktian menyembuhkan segala bentuk macam penyakit. Hingga saat ini terbukti dengan adanya pohon Termas yang bentuknya menjalar seperti ular yang dapat mengeluarkan air obat. Namun tidak bisa semua orang bebas mengambil air obat tersebut karena ada pawang khusus yang harus melakukan ritual agar air obat dapat berkhasiat dengan baik.
l. Kepercayaan Mistis
Masyarakat meyakini penguasa Desa Nglanggeran Kyai SOYONO yang mempunyai Klangenan Macan Putih. Macan Putih ini bertugas menjaga dan mengamankan Nglanggeran dari berbagai macam kejahatan. Sebagai bukti adanya Macan Putih adalah tentramnya masyarakat Desa Nglanggeran dengan selalu tertangkapnya orang yang bertindak jahat.
D. Pantangan Kebudayaan
1. Saat melakukan kesenian Wayang Kulit, dalang dilarang/tidak boleh membelakangi Gunung Nglanggeran.
2. Cerita Wayang tidak boleh menceriterakan tentang hal Ongko Wijaya yang disakiti.
3. Zona bagian Utara Gunung Nglanggeran tidak boleh mengadakan kesenian Wayang Kulit.
E. Nilai Historis Tinggi
1. Dipercaya Gunung Nglanggeran sebagai Gunung Wahyu karena gunung tersebut diyakini sarana meditasi memperoleh wahyu dari Tuhan YME.
2. Air dari gunung Nglanggeran/Gunung Wahyu sering diambil Abdi dalem dari Kraton Yogyakarta sebagai sarana mohon ketentraman dan keselamatan semua masyarakat DIY.
3. Terdapat Arca disekitar Tlogo Mardidho yang tubuhnya sampai saat ini masih tersimpan namun tanpa kepala karena kepala dari Arca tersebut terpisah. Dahulu kala arca tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang saat dijauhi tersenyum, namun saat didekati berubah kembali menjadi Arca biasa, hal tersebut membuat marah Kyai Tir sehingga menendangnya hingga terpisah kepala dan tubuhnya. Dan tubuhnya dibuang ke sebuah Song sehingga Song tersebut bernama Song Putri. Setelah bertahun-tahun kepala patung tersebut ditemukan oleh salah satu warga Nglanggeran yang bernama Kyai Kromo Suwito ( Paimin) sekitar tahun 1961 dipekarangan orang tersebut. Kepala patung tersebut mirip Kendedes dengan kepala perunggu dan bibir berlapis emas yang sekarang tersimpan di Museum Sono Budoyo Yogyakarta sedangkan tubuhnya masih tersimpan di Kalisong Gunung Nglanggeran.
blog u oo yook...
BalasHapus